Perbedaan Anime dengan Kartun

| Jumat, 16 Januari 2015
Anime (アニメ) (baca: a-ni-me, bukan a-nim) adalah animasi khas Jepang, yang biasanya dicirikan melalui gambar-gambar berwarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita, yang ditujukan pada beragam jenis penonton. Anime dipengaruhi gaya gambar manga, komik khas Jepang.

Kata anime tampil dalam bentuk tulisan dalam tiga karakter katakana a, ni, me (アニメ) yang merupakan bahasa serapan dari bahasa Inggris "Animation" dan diucapkan sebagai "Anime-shon". 



Anime pertama yang mencapai kepopuleran yang luas yaitu Astro Boy karya Ozamu Tezuka pada tahun 1963. Sekarang anime sudah sangat berkembang jika dibandingkan dengan anime zaman dulu. Dengan grafik yang sudah berkembang sampai alur cerita yang lebih menarik dan seru. Masyarakat Jepang sangat antusias menonton anime dan membaca manga. Dari anak-anak sampai orang dewasa. Mereka menganggap, anime itu sebagai bagian dari kehidupan mereka. Hal ini yang membuat beberapa televisi kabel yang terkenal akan beberapa film kartunnya, seperti Cartoon Network dan Nickelodeon mengekspornya. 

Sekarang anime menjadi sebuah bisnis yang menggiurkan bagi semua orang, dan banyak juga orang yang memanfaatkan hal ini untuk sebuah tindakan kejahatan. Pembuat anime itu sendiri disebut animator. Para animator bekerja disebuah perusahaan media untuk memproduksi sebuah anime. Di dalam perusahaan itu, terdapat beberapa animator yang saling bekerja sama untuk menghasilkan sebuah anime yang berkualitas.

Pembajakan juga mempersulit para animator untuk mendapatkan keuntungan penuh dari hasil kerja keras mereka, meski ternyata juga ada "gosip" yang mengatakan bahwa ada juga pihak produsen anime itu sendiri yang menyebarluaskan karya mereka di luar jalur perdagangan resmi (mungkin gratisan atau dibajak) dengan tujuan untuk lebih memopulerkan hasil karya mereka.

Tidak sedikit orang yang pergi ke Jepang untuk belajar mengenai pembuatan anime (dan manga tentunya) karena tertarik setelah melihat berbagai anime yang telah menyebar ke berbagai pelosok dunia di berbagai benua. Adapun pihak yang membuat hasil karya yang serupa atau bahkan mungkin meniru ciri anime, misalnya Korea dan beberapa negara Asia lainnya.

Teknologi CG (Computer Graphics) dan Teknologi Visual, Komputer dsb telah mempermudah pembuatan anime sekarang ini, karena itu ada yang menganggap bahwa kualitas artistiknya lebih rendah dibandingkan dengan anime masa lalu. Hanya saja perlu diperhatikan bahwa kualitas gambarnya pun sekarang ini lebih nikmat dilihat dan lebih mudah dimengerti karena gambarnya lebih proporsional dan warnanya lebih bagus, ditambah keberadaan teknologi HD.



Anime ini seringkali dikatakan oleh orang awam sebagai kartun atau kartun Jepang. Kartun adalah animasi yang utamanya menggunakan karakter binatang yang dibuat menyerupai manusia (contoh: Sweeper dan Boots dalam kartun Dora the Exploler, Mickey Mouse dan Goofy dari Mickey Mouse, dsb). Tujuan utama dibuatnya kartun biasanya untuk menghibur dan ditujukan untuk anak-anak, karena jalan ceritanya yang santai dan menghibur, dan biasanya menceritakan tentang kejadian sehari- hari karakter. Kartun memang bisa dipakai untuk menyebutkan film animasi, karena pada awalnya film animasi sendiri dibuat di negara barat khususnya Amerika. Anime pun pada awalnya terinspirasi dari kartun buatan Amerika. Namun karena memiliki ciri khas yang berbeda, maka di Jepang tidak menggunakan istilah kartun dalam animasinya, melainkan anime.

Dilihat dari sudut grafis, alur cerita, Genre, Opening-Ending Song, dan lain sebagainya, kartun dan anime itu sangat terlihat jelas perbedaannya. Walaupun berada di satu family, spesiesnya pun pasti berbeda. Hanya para ‘Otaku’-lah yang bisa membedakan antara anime dan kartun. ‘Otaku’ sendiri berasal dari bahasa Jepang yang berarti julukan orang atau suatu komunitas yang sudah menjadi penggemar berat dalam dunia manga dan anime, dan mereka juga yang menentang disamakannya antara anime dan kartun.


Ciri-ciri Anime

Dari Segi Grafis :
  • Pembuatan mata karakter yang detail, menampilkan karakter anime lebih spesifik.
  • Penggarisan Line Art cukup rumit, karena membutuhkan tebal tipisnya suatu garis.
  • Lebih memainkan banyak gradasi warna.
  • Pengambilan perspektif angle disetiap scene-nya.
  • Desain karakter yang proposi dengan ukuran tubuh manusia.
  • Penggambaran tokoh fisik yang non-realistik dan dibuat sangat mirip dengan manusia asli.

Dari Segi Alur Cerita :
  • Alur cerita yang rumit membuat para penonton anime harus memakai logika mereka agar penonton tahu Point of View yang disampaikan.
  • Bisa melakukan beberapa flashback, yang menimbulkan hubungan cerita antara masa lalu dan masa depan.

Beberapa Genre anime yang ditawarkan, seperti:
  • Shounen (untuk remaja laki-laki, biasanya bersifat Fantasy dan Action).
  • Shoujo (untuk remaja perempuan, biasanya karakter laki-lakinya memiliki wajah yang elegan dan anggun).
  • Kodomo, (animasi untuk kalangan anak kecil, seperti Makibau, Kobo-chan).
  • Seinen, (untuk remaja laki-laki diatas 18 tahun, mempunyai alur cerita yang rumit).

Soundtrack Opening-Closing Song :
  • Distributor Anime memilih penyanyi atau band jepang untuk mengisi sountrack dari anime tertentu.
  • Terjemahan dan lirik lagu Soundtrack disamakan dengan alur kejadian cerita yang sedang terjadi di anime tersebut.


Ciri-ciri Kartun
 
Dari Segi Grafis :
  • Sebagian besar karakter kartun tidak mengandalkan proporsi tubuh manusia.
  • Aura Karakternya pun bisa dibilang ringan.
  • Tidak mengandalkan tebal tipis dan ketelitian dari Line Art karakter tersebut.
  • Gradasi warna yang digunakan sebagian kecil digunakan.

Dari Segi Cerita :
  • Kartun lebih bersifat ringan, lebih banyak menghibur, kebanyakan hanya membutuhkan penalaran biasa.
  • Lebih mengarah One-Shot (cerita satu scene selesai).

Soundtrack Opening-Closing Song :
  • Menggunakan komposisi music bebas, dan tak perlu menyewa band/penyanyi terkenal.
  • Lebih memainkan efek suara komputer. 

Kesimpulannya, animasi Jepang atau anime tidak sama dengan kartun. Walaupun awalnya berasal dari kartun, anime menjadi suatu ciri khas budaya Jepang sendiri yang memiliki banyak perbedaan dari kartun.


Sumber:

0 komentar:

Posting Komentar

Next
▲Top▲