PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA DI SMPN 20 MALANG
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Salam
sejahtera bagi kita semua.
Yang
terhormat Kepala SMP Negeri 20 Malang,
Yang
saya hormati Bapak/Ibu Guru SMP Negeri 20 Malang,
Serta
teman-teman yang saya banggakan.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat
Allah Yang Maha Esa karena atas rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kita semua
dapat berkumpul di sini dalam keadaan sehat wal’afiat. Pada kesempatan kali
ini, saya akan berpidato tentang “Pelaksanaan Program Adiwiyata di SMP Negeri
20 Malang”.
Hadirin yang saya hormati, sebagaimana yang telah kita
ketahui lingkungan merupakan tempat tinggal bagi semua makhluk hidup. Kita
sebagai manusia tentu saja menginginkan lingkungan tersebut layak untuk ditinggali sebagaimana keadaan
kesehatan manusia secara fisik dapat terjaga. Dengan kata lain, lingkungan
sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup kita sebagai manusia. Begitu juga
dengan lingkungan sekolah. Kondisi lingkungan sekolah yang baik tentunya menjadi
salah satu faktor utama dalam kelancaran proses belajar mengajar.
Untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang kondusif, Kementerian
Negara Lingkungan Hidup bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Nasional
menggulirkan program Adiwiyata, yaitu sekolah peduli dan berbudaya lingkungan,
dengan harapan dapat mengajak warga sekolah melaksanakan proses belajar
mengajar dengan kurikulum berbasis lingkungan dan turut berpatisipasi
melestarikan serta menjaga lingkungan hidup di sekolah dan sekitarnya. Program
Adiwiyata ini bertujuan untuk menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah agar menjadi
tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari
warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya
penyelamatan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Hadirin yang saya hormati, selama satu tahun terakhir ini SMP
Negeri 20 Malang telah melaksanakan program Adiwiyata dengan sangat baik.
Seperti yang kita ketahui, sekolah kita telah membentuk berbagai kelompok kerja
yang menunjang terlaksananya program ini. Diantaranya adalah kelompok kerja
sampah, kompos, biopori, taman, sayur, tanaman obat, dan berbagai kelompok
kerja lain yang saling berkesinambungan.
Kelompok-kelompok kerja ini telah bekerja dengan baik sesuai
dengan tugasnya masing-masing. Kelompok kerja biopori misalnya, telah membuat
beberapa lubang resapan biopori di sekitar sekolah. Hal ini dapat mengatasi
genangan air dan mencegah banjir di wilayah sekitar SMP Negeri 20 Malang. Kelompok
kerja kompos juga berhasil membuat pupuk kompos yang telah dijual di luar
sekolah. Sedangkan kelompok kerja sayur dan tanaman obat, berhasil memanfaatkan
lahan sempit untuk ditanami berbagai tanaman yang bermanfaat.
Kemudian dengan adanya kelompok kerja taman dan tanaman
hias, lingkungan sekolah kita semakin hari semakin hijau dan asri. Banyak kita
jumpai tanaman-tanaman di setiap sudut sekolah. Taman-taman yang ada juga
menjadi lebih terawat berkat adanya kelompok kerja ini. Namun sangat
disayangkan, masih banyak siswa-siswi SMP Negeri 20 Malang yang merusak
tanaman-tanaman di sekolah. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran siswa-siswi
akan pentingnya lingkungan.
Selain itu, kesadaran untuk menjaga kebersihan di kalangan
kita sebagai seorang murid juga sangatlah kurang, dilihat dari lingkungan
sekolah kita yang masih terdapat sampah berserakan, entah sampah plastik,
makanan, minuman, atau kertas. Padahal tempat sampah yang disediakan sekolah
sudah sangat memadai. Di setiap sudut sekolah terdapat tempat sampah, di depan
setiap kelas pun juga disediakan tempat sampah. Namun masih ada saja di antara
kita yang tidak memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya sebagai
wujud menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Hal ini tentunya menjadi
penghambat terlaksananya program Adiwiyata.
Tak jarang pula kita jumpai siswa-siswi yang membuang sampah
tanpa memilahnnya. Selain membuang sampah pada tempatnya, kita juga harus memilah
sampah sesuai dengan kelompoknya sebelum dimasukkan ke tempat sampah. Jenis
sampah secara umum dikelompokkan menjadi tiga, yaitu sampah organik, sampah
anorganik, dan sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Sampah organik, yaitu sampah yang mudah terurai dan
membusuk. Misalnya sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Jika
kita memiliki sampah seperti contoh-contoh tersebut, maka kita harus
membuangnya ke tong sampah yang berwarna biru. Sampah anorganik, yaitu sampah
yang tidak mudah membusuk dan terurai secara alamiah. Misalnya plastik, kardus,
kertas, karet, kaleng, dan sebagainya. Jika kita memiliki sampah seperti contoh-contoh
tersebut maka kita harus membuangnya ke tong sampah yang berwarna kuning. Sampah
B3, yaitu sampah beracun dan reaktif yang sangat membahayakan kesehatan dan
kehidupan organisme. Misalnya baterai, cat, pestisida, dan sebagainya. Jika kita
menemukan sampah-sampah tersebut, maka kita harus membuangnya ke tong sampah
berwarna merah.
Jika siswa-siswi ikut berpartisipasi dalam menjaga
kebersihan lingkungan, tentunya pelaksanaan program Adiwiyata di SMP Negeri 20
Malang akan berjalan dengan lebih baik lagi dan membawa manfaat yang baik pula
bagi warga sekolah. Semoga apa yang saya sampaikan dapat
meningkatkan kesadaran teman-teman untuk lebih peduli terhadap lingkungan
sekolah kita ini.
Demikian pidato yang dapat saya
sampaikan, mohon maaf apabila ada kesalahan dalam bertutur kata. Atas perhatian
hadirin, saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
0 komentar:
Posting Komentar