Tradisi Valentine di Jepang

| Senin, 02 Februari 2015
Brace yourself, mina-san! Valentine Day sudah dekat >< 
Apakah kalian sudah memiliki rencana untuk memberikan hadiah kepada pasangan, keluarga atau kerabat dekat pada tanggal 14 Februari mendatang? Di Jepang, ternyata terdapat tradisi yang berbeda dalam merayakan Valentine lho. Mungkin banyak sudah mengetahuinya dari anime atau manga. Namun, bagi kalian yang belum tahu, berikut ini adalah penjelasan mengenai tradisi valentine di Jepang.

Hyouka Episode 21

Di Indonesia, pada hari valentine lazimnya seorang pria yang memberikan pasangannya hadiah berupa coklat, namun tidak demikian di Jepang. Hari valentine di sana merupakan kebalikan di Indonesia yakni wanitalah yang memberikan coklat kepada pria. Budaya Jepang memang mampu menyerap tradisi asing sekaligus menjadikannya “Jepang”. Itulah yang menjadikan perayaan Valentine di Jepang berbeda dengan di belahan bumi lainnya. 




Tradisi bagi-bagi coklat di Jepang terbagi dalam tiga kategori. Pertama, honmei choco atau disebut juga coklat mahal. Biasanya perempuan akan membagikan jenis honmei choco kepada orang yang benar-benar dicintai misalnya kepada suami atau kekasih sebagai lambang cinta sejati. Dan bagi pria jomblo jika mendapat honmei choco itu artinya wanita yang memberikan coklat menaruh hati pada si pria. Bukan hanya rasa coklatnya yang enak, presentasi gift honmei choco juga benar-benar mewah. Tak jarang banyak yang harus dikorbankan oleh sang wanita untuk memberikan honmei choco. Misalnya berkorban uang untuk membeli coklat mahal atau berkorban waktu untuk membuat coklat spesial.


Kedua, giri choco atau coklat basa-basi. Disebut demikian sebab wanita yang memberikan giri choco terkesan tidak serius, hanya bertujuan menyenangkan hati para pria jomblo yang tidak mendapat coklat di hari valentine. Namun ada juga yang memaknai lain dari pemberian giri choco yaitu sebagai lambang hangatnya persahabatan. Jika seorang pria banyak mendapat giri choco dari wanita itu artinya ia punya banyak sahabat baik. Biasanya wanita akan banyak membeli paket giri choco untuk dibagi-bagikan kepada teman pria yang kerap ditemui misalnya rekan kerja, teman sekelas atau teman hang out. Tak jarang diberikan pula kepada ayah atau saudara laki-laki. Harga coklatnya tidak terlalu mahal dan biasanya tampilannya cenderung 'kawaii', jauh dari kesan mewah dan elegan seperti honmei choco. 


Dan terakhir tomo choco atau kependekan dari tomodachi chocolate. Tradisi memberikan tomo choco muncul karena di hari valentine wanita tidak mendapat coklat, mengingat wanitalah yang memberikan coklat. Jadilah sesama teman wanita saling memberikan coklat sebagai penghibur hati. Bentuknya hampir serupa dengan giri choco, coklat imut dan cantik yang rasanya super manis.


Sekalipun pria di Jepang bisa mendapatkan coklat berlimpah dalam satu hari. Pemberian tersebut tidak gratis lho, karena satu bulan kemudian, yaitu pada tanggal 14 Maret, giliran para pria yang wajib membalas pemberian tadi. Pada hari itu, para pria giliran memberikan hadiah bagi wanita. Dan umumnya hadiah tersebut harus lebih baik atau lebih mahal dari yang diterima saat valentine. Biasanya dibungkus dengan kotak berwarna putih. Karenanya tanggal 14 Maret disebut juga sebagai White Day. Jadi jangan keburu percaya diri ya, jika kamu banyak mendapat giri choco di hari valentine, itu artinya sebulan kemudian kamu harus membalas satu per satu coklat pemberian teman wanita kamu.


Sumber: openrice

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲