Brace yourself, mina-san! Valentine Day sudah dekat ><
Apakah kalian sudah memiliki rencana untuk memberikan hadiah kepada pasangan, keluarga atau kerabat dekat pada tanggal 14 Februari mendatang? Di Jepang, ternyata terdapat tradisi yang berbeda dalam merayakan Valentine lho. Mungkin banyak sudah mengetahuinya dari anime atau manga. Namun, bagi kalian yang belum tahu, berikut ini adalah penjelasan mengenai tradisi valentine di Jepang.
Hyouka Episode 21 |
Di Indonesia, pada hari valentine lazimnya seorang pria yang
memberikan pasangannya hadiah berupa coklat, namun tidak demikian di
Jepang. Hari valentine di sana merupakan kebalikan di Indonesia yakni
wanitalah yang memberikan coklat kepada pria. Budaya Jepang memang mampu
menyerap tradisi asing sekaligus menjadikannya “Jepang”. Itulah yang
menjadikan perayaan Valentine di Jepang berbeda dengan di belahan bumi lainnya.
Tradisi bagi-bagi coklat di Jepang terbagi dalam tiga kategori. Pertama, honmei choco atau disebut juga coklat mahal. Biasanya perempuan akan membagikan jenis honmei choco
kepada orang yang benar-benar dicintai misalnya kepada suami atau
kekasih sebagai lambang cinta sejati. Dan bagi pria jomblo jika mendapat
honmei choco itu artinya wanita yang memberikan coklat menaruh hati
pada si pria. Bukan hanya rasa coklatnya yang enak, presentasi gift
honmei choco juga benar-benar mewah. Tak jarang banyak yang harus
dikorbankan oleh sang wanita untuk memberikan honmei choco. Misalnya
berkorban uang untuk membeli coklat mahal atau berkorban waktu untuk
membuat coklat spesial.
Kedua, giri choco atau coklat
basa-basi. Disebut demikian sebab wanita yang memberikan giri choco
terkesan tidak serius, hanya bertujuan menyenangkan hati para pria
jomblo yang tidak mendapat coklat di hari valentine. Namun ada juga yang
memaknai lain dari pemberian giri choco yaitu sebagai lambang
hangatnya persahabatan. Jika seorang pria banyak mendapat giri choco
dari wanita itu artinya ia punya banyak sahabat baik. Biasanya wanita
akan banyak membeli paket giri choco untuk dibagi-bagikan kepada teman
pria yang kerap ditemui misalnya rekan kerja, teman sekelas atau teman
hang out. Tak jarang diberikan pula kepada ayah atau saudara laki-laki.
Harga coklatnya tidak terlalu mahal dan biasanya tampilannya cenderung 'kawaii', jauh dari kesan mewah dan elegan seperti honmei choco.
Dan terakhir tomo choco atau kependekan dari tomodachi chocolate. Tradisi memberikan tomo choco
muncul karena di hari valentine wanita tidak mendapat coklat, mengingat
wanitalah yang memberikan coklat. Jadilah sesama teman wanita saling
memberikan coklat sebagai penghibur hati. Bentuknya hampir serupa dengan
giri choco, coklat imut dan cantik yang rasanya super manis.
Sekalipun pria di Jepang bisa mendapatkan coklat berlimpah dalam satu
hari. Pemberian tersebut tidak gratis lho, karena satu bulan kemudian,
yaitu pada tanggal 14 Maret, giliran para pria yang wajib membalas
pemberian tadi. Pada hari itu, para pria giliran memberikan hadiah bagi
wanita. Dan umumnya hadiah tersebut harus lebih baik atau lebih mahal
dari yang diterima saat valentine. Biasanya dibungkus dengan kotak
berwarna putih. Karenanya tanggal 14 Maret disebut juga sebagai White Day.
Jadi jangan keburu percaya diri ya, jika kamu banyak mendapat
giri choco di hari valentine, itu artinya sebulan kemudian kamu harus
membalas satu per satu coklat pemberian teman wanita kamu.
Sumber: openrice
0 komentar:
Posting Komentar